setiap pertemuan ada perpisahan...itulah lumrah kehidupan. orang lain datang dan pergi dalam hidup aku tapi aku tak pernah rasa kehilangan. walaupun baru sahaja beberapa bulan bersama dengannya (kenal dia melalui seorang kawan juga) tapi kami terpaksa beralah dengan ketentuan. dia pulang ke bumi kenyalangnya kerana cuti belajarnya sudah tamat dan pulang demi berkhitmat untuk anak bangsa.
dia seorang kawan yang sebaya dengan kakak-kakakku. dia punya jiwa keibuan yang prihatin dengan semua makan minum dan sakit pening. dia lembut membelai saat berpimpinan tangan di kala berjalan beriringan.dia punya jiwa yang jujur semasa mengakui pandangan terhadapku sebelum kami kenal dahulu. dia punya hati yang ikhlas tika memberi motivasi dan menyuntik semangat untuk sebuah kehidupan.
bersamanya seketika cuma namun berukhuwah kami selamanya. kenang daku dalam doamu. tak lama tidak mengapa namun suatu masa nanti mungkin bersua. setiap kata dan hikmah bicara akan kemas tersemat dalam diri kami dan air mataku jatuh lagi dan lagi saat membaca kirimanmu lewat pesanan ringkas.
harap 'biarkan indah berlalu' dikhatam seperti aku menghadamnya
dia seorang kawan yang sebaya dengan kakak-kakakku. dia punya jiwa keibuan yang prihatin dengan semua makan minum dan sakit pening. dia lembut membelai saat berpimpinan tangan di kala berjalan beriringan.dia punya jiwa yang jujur semasa mengakui pandangan terhadapku sebelum kami kenal dahulu. dia punya hati yang ikhlas tika memberi motivasi dan menyuntik semangat untuk sebuah kehidupan.
bersamanya seketika cuma namun berukhuwah kami selamanya. kenang daku dalam doamu. tak lama tidak mengapa namun suatu masa nanti mungkin bersua. setiap kata dan hikmah bicara akan kemas tersemat dalam diri kami dan air mataku jatuh lagi dan lagi saat membaca kirimanmu lewat pesanan ringkas.
harap 'biarkan indah berlalu' dikhatam seperti aku menghadamnya
Tiada ulasan:
Catat Ulasan